Gempa Di Tasik Indonesia

Gempa di Tasik, Peralatan Kantor Berantakan

Rabu, 2 September 2009 - 18:39 wib
Prasetyo Prayogo - Okezone

SERANG - Gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Ritcher di barat daya Tasikmalaya juga terasa di Kota Serang, Banten. Sama dengan tempat-tempat lainnya, gempa ini menyebabkan kepanikan di mana-mana.

Ratusan pegawai negeri sipil Pemkot Kota Serang bergegas keluar gedung untuk menyelamatkan diri, kala gempa di Tasik terasa di Kota Serang. Indri Handayani (31), salah satu PNS Pemkot Serang mengatakan gempa terjadi dalam durasi kira-kira 15 detik.

"Saya sedang membaca dan ketika itu badan saya terasa bergoyang dan juga ketika saya melihat meja kerja alat-alat tulis semuanya berantakan. Saya langsung lari keluar kantor bersama teman-teman," tuturnya, Rabu (2/9/2009).

Namun guncangan gempa ini tidak sampai membuat kerusakan bangunan-bangunan di Kota Serang. Juga dilaporkan, tak ada korban luka maupun jiwa akibat gempa sempat dinyatakan berpotensi tsunami ini.

Hingga sore tadi, masyarakat Kota Serang masih diselimuti kepanikan dan rasa takut akan adanya gempa susulan.(hri)


Diterjang Gempa, 40 Rumah Warga Rusak Berat

Rabu, 2 September 2009 - 19:48 wib

PURWAKARTA - Sedikitnya 40 rumah di Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Tengah, rusak berat, serta sebagian roboh akibat diguncang gempa. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun para warga yang menjadi korban terpaksa harus mengungsi ke tempat lebih aman.

Dari semua kerusakan yang ada paling parah terdapat di Kampung/Desa Pasir Angin RT 12/04. Sebanyak 30 rumah rusak berat serta sebagian dinding ambrol. Bahkan Pondok Pesantren Jabalulrohman yang dihuni ratusan santri nyaris tidak dapat digunakan. Sebab, atap dan dinding sebelah timur roboh. Ditambah pagar Mesjid Al-Hidayah seakan tak kuat menahan goncangan gempa.

Kades Pasir Angin Komarudin Syam mengatakan, peritiwa itu berlangsung cukup cepat disaat semua warga sedang berada di dalam rumah. Bencana alam yang menimbulkan kerusakan cukup parah ini terbilang baru pertama kali dialami warganya.

"Kami masih menginventarisasi kerugiannya, namum ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Kami belum melaporkan kejadian ini ke Pemkab Purwakarta. Karena masih sibuk mendata kerusakan," ungkap Komarudin.

Begitu pula dengan warga di Kampung Sempur Tunggal RT 17/05 Desa Lingga Sari, sebanyak sepuluh rumah juga bernasib sama. Di antara kerusakan yang ada, paling parah dialami Ketua RT 17 Uci Sanusi. Tempat tinggalnya itu seakan tidak berbentuk lagi.

Menurutnya, ketika gempa mengguncang sekitar pukul 14.55 WIB, dirinya bersama Istreri Subariah dan empat orang anaknya nyaris terimpa bangunan yang roboh. Untungnya, begitu terasa getaran, mereka secepat kilat ke luar rumah. Padahal ketika itu mereka sedang beristirahat sehabis pulang dari ladang.

"Tadinya saya menyangka pusing lantaran sedang puasa. Tapi begitu melihat lampu bergoyang kencang, kami baru menyadari ada gempa. Semua langsung keluar untuk menyelamatkan diri dari reruntuhan bangunan,"ujarnya.

Sementara itu, Perusahaan Jasa Tirta II (PJT II) Jatiluhur langsung melakukan pengencekan di Waduk Jatiluhur. Pengelola irigasi ini ingin memastikan tidak ada kerusakan di dalam bendungan.

Kapolsek Khusus Jatiluhur AKP FX Nurtjahya menyatakan, kondisi bendungan masih aman dan pihaknya terus berkoordinasi dengan PJT II agar dapat secepatnya mengetahui apabila terdapat kerusakan di dalam bendungan. (Asep Supiandi/Koran SI/ful)

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP